“Ayah, aku tidak bisa membiarkan Liam bekerja di cabang perusahaan di negara ini lagi!” Lara berkata dengan kesedihan dan kekhawatiran yang tersirat jelas di wajahnya. “Dia nyaris saja kehilangan nyawanya.” Air mata Lara jatuh kembali. Cedric mendengarkan keluhan Lara dengan seksama, meski Lara adalah putri tidak sahnya, dia menyayangi Lara seperti dia menyayangi Rael. Dia mengerti apa yang dirasakan oleh Lara saat ini. Selain itu Liam adalah cucu satu-satunya yang dia miliki, keselamatan Liam di atas segalanya. “Rael, tarik Liam kembali ke ibu kota.” Cedric mengambil keputusan. Rael mengerti kekhawatiran ayahnya, jadi dia tidak akan mempersulit ayahnya dengan menambah beban pikiran mengenai Liam. “Lakukan sesuai dengan keinginan Ayah,” balas Rael. “Aku akan kembali sekarang.” “Ay