THJ 23 || Lembaran Baru

2001 Kata

Keheningan benar-benar menyiksa Florence, Gia sama sekali tak berniat membuka suara. Florence gemas dengan keadaan ia pun meneguk air lalu berdehem. "Gia," panggil Florence mendongakkan kepala Gia. "Ya?" "Aku ingin minta maaf atas perlakuan dan kata-kataku padamu waktu itu," sesal Florence dengan tulus. "Ya tak apa," balas Gia tak berselera. "Aku juga tak paham, bagaimana bisa aku bisa mengatakan hal yang bisa menyakitimu waktu itu." "Tak usah pikirkan, aku bisa paham keadaanmu." "Terimakasih." "Aku juga salah, tak seharusnya aku terus mengejar suamimu." "Gia." "Aku melupakan fakta bahwa kau tengah mengandung anak dari pria yang kucintai, aku tak perduli dengan keadaanmu. Yang selalu aku pikirkan adalah cara mendapatkan Leonardo, aku menyesal, Flo. Aku malu menatapmu, aku tak bisa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN