BAB 17. Kecelakaan Membawa Berkah

1903 Kata

Aku sangat terkejut mendengar pengakuan Wendy tentang kejadian beberapa tahun lalu. Aku akui aku memang tidak dewasa dalam bertindak sehingga yang aku lakukan hanya menyakitinya. Dia menyakiti aku sekali tapi aku menyakitinya puluhan kali. Sangat wajar jika dia semarah itu, karena jika di pikirkan ulang, aku memang keterlaluan. Hatiku sakit sekali melihatnya menangis sampai seprti itu. Membayangkan dia menangis setiap malam selama berbulan-bulan rasanya dadaku ikut sesak. Air mataku jatuh begitu saja ketika aku menutup pintu unitnya dan masih mendengar dia menangis. Padahal aku adalah orang yang paling ingin melihatnya bahagia, tapi justru aku yang terus-terusan menyakitinya. Aku terus-terusan menghakiminya karena satu kesalahan yang dia perbuat dulu, tanpa sadar aku justru sudah melaku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN