PART. 11 HIJAU

755 Kata

Riri masih menunggu jawaban Damar. "Pangeran?" "Aku tidak tahu, saat aku bangun tidur, gigi taring sudah tidak ada lagi," jawab Damar akhirnya. Ia tidak berbohong sepenuhnya. Gigi taring itu memang sudah tak ada lagi saat ia bangun tidur setelah bercinta dengan Riri, tapi ia tak bisa menceritakan kenapa gigi taringnya bisa hilang. "Itu aneh bukan? Kenapa bisa begitu ya?" Riri memegang pipi Damar. Riri tidak mengerti kenapa ia bisa seberani itu, namun sikap Damar terhadapnya membuat semua rasa takut, dan cemas sirna begitu saja. Riri mulai merasa nyaman bersama Damar. "Aku tidak tahu. Kita sudah tiba di pemukiman." Damar menunjuk deretan rumah penduduk di bawah gunung. Tampak sawah hijau membentang. Riri terpana, pemandangan di depannya mirip gambaran yang ia buat saat SD dulu. "Ya Tuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN