Hanna menggamit lengan Puteri Danisa yang tengah menatap Radit. Cepat Puteri Danisa menundukkan kepala. "Dayang baru?" Tanya Radit dengan suaranya yang lembut. Sangat nyaman di dengar oleh telinga siapa saja. "Benar, Tuan. Ini Puteri, dayang baru di istana ini. Dia bertugas untuk melayani Tuan." Bi Hanna menjawab pertanyaan Radit tanpa mengangkat pandangannya. "Selamat datang, Puteri. Semoga betah bekerja di sini." "Terima kasih, Tuan," jawab Puteri Danisa bersuara pelan. "Tolong bersihkan kamarku, dan siapkan sarapan untukku." "Baik, Tuan. Puteri akan membersihkan kamar Tuan. Saya akan menyiapkan sarapan," ujar Bi Hanna. "Iya. Silakan masuk, Puteri." Radit menggeser tubuhnya dari ambang pintu. Puteri Danisa masuk dengan langkah pelan, tanpa mengangkat wajahnya. "Saya permisi ke da