"Mas Bima menikahiku karena kasihan." Pengakuan Salwa terus terngiang di telingaku sampai berulang-ulang. Satu fakta yang aku dengar dan membuatku sangat terkejut hingga aku tak sanggup berkata-kata. Bahkan, aku memilih mengurung diri di kamar sebab merasa enggan bertemu dengan Salwa dan Mama Farida. Aku memang tidak tahu pasti alasan Mas Bima menikahi Salwa di saat aku sedang terbaring koma. Namun, pengakuan Mas Bima malam itu dan perlakuan mesranya pada Salwa membuatku yakin bahwa ia telah jatuh cinta pada adik maduku itu. Dari gerak gerik mereka yang terlalu luwes dan nampak natural aku bisa menilai kemesraan mereka bukanlah rekayasa semata. Huft! Kuhela napas berat. Andai saja pembicaraan mereka tidak terpotong oleh kedatangan Vano yang memintaku menemaninya tidur siang, mungkin a