Mimpi Buruk Dita

1051 Kata
Flashback On Dita saat itu berumur 7 tahun. Dia adalah gadis yang cantik dan berpenampilan feminim. Dita kecil sangat dekat dengan om Hariz adik mamanya. "Dita sayang kesini" panggil om Hariz. "Ada apa om? " tanya Dita dengan polos menghampirinya. "Om ada permainan yang menyenangkan. Dita pasti suka dengan permainan ini. " "Permainan apa om? " "Tapi janji ini rahasia kita ya sayang" "Iya om janji" Hariz melihat sekitarnya lalu menuntun Dita untuk masuk ke dalam kamarnya. Flashback off Dita membuka matanya dengan nafas terengah-engah. Mimpi buruk itu datang lagi. Pelipisnya berkeringat padahal AC di dalam kamarnya hidup. Aaron saja sudah tidur dengan terlelap disampingnya. Sejak Aaron tinggal di sini kamarnya berubah menjadi pink semua. Mulai dari cat kamar, sprei, selimut, dan perabotannya. Satu-satunya laki-laki yang Dita percayai adalah Aaron. Mungkin karena perawakannya yang kemayu membuat Dita merasa aman bersamanya. "Dingin... " lirih Aaron dalam tidurnya. Dita merapatkan selimut di tubuh Aaron. Diluar sedang hujan jadi wajar jika Aaron kedinginan. Ia menaikkan suhu AC agar tidak terlalu dingin. Tiba-tiba tangan Aaron menggenggam tangan Dita dan menciumnya dengan mata terpejam. "Tiara... Tiara.. " gumam Aaron begitu jelas di telinganya. Dita dengan perlahan menarik tangannya kembali. Dia tau jika Aaron mencintai adiknya Tiara. Dita tidak cemburu Aaron dekat dengan Tiara hanya saja dia merasa kesepian sejak mereka berdua dekat. Padahal hanya Aaron yang mengerti dirinya luar dan dalam. Dita lalu kembali tidur menghadap ke arah sahabatnya yang sudah resmi menjadi suaminya itu. Perlahan matanya kembali terpejam dan menyusul Aaron ke alam mimpi. *** "Dita mama tidak suka dengan kelakuan kamu kemarin. Bikin malu mama saja. Mama dan papa kasih Tiara mobil karena dia berprestasi dan dapat beasiswa. Gak kayak kamu main game mulu kerjaannya" sindir Hesti tanpa merasa bersalah. "Iya ma maaf" ucap Dita tidak mau memperpanjang masalah. "Kalian gak berencana bulan madu? " tanya Hesti pada Aaron dan Dita. "Nggak dulu ma bengkel lagi rame jadi Dita gak bisa bulan madu" jawab Dita dengan cepat. "Aduh gimana mau dapat cucu kalau begini. Kalian sudah kan begituan? " tanya Hesti lagi. Aaron dan Dita langsung blushing mendengar pertanyaan Hesti. Sampai saat ini mereka belum melakukannya karena mereka tidak saling mencintai. "U..udah dong ma doain kami agar cepat diberikan keturunan" jawab Aaron tergagap. "Syukurlah kalau begitu" Hesti menghela nafas legah. Setidaknya Aaron dan Dita sudah mulai saling menerima satu sama lainnya. "Mama dan papa mau pergi dulu ya mungkin satu minggu ini kami mau pergi ke luar kota ada kerjaan. Kalian gapapa kan kami tinggal. Tolong jaga Tiara juga ya" pesan Hesti. "Baik ma jangan khawatir soal Tiara" jawab Dita. Setelah itu mama dan papanya pergi meninggalkan mereka bertiga di rumah. "Kak Aaron" Tiara turun dengan penampilan seksi lalu duduk di pangkuan Aaron. "Ti.. Tiara jangan begini gak enak sama Dita" Aaron melirik pada Dita. Dia sebenarnya punya hubungan diam-diam dengan Tiara dibelakang Dita sejak mereka menikah. "Yasudah gapapa santai aja Ron. Tapi jangan sampai ketahuan mama dan papa. Have fun bye!! " Dita meninggalkan mereka berduaan disana. Tiara mengigit bibirnya menahan amarah. Harusnya Dita cemburu melihatnya bermesraan dengan Aaron. Kenapa jadi malah begini. Hari-hari berlalu seperti biasa. Aaron dan Tiara sudah tidak canggung bermesraan di depannya. Bahkan saat ini Aaron dan Tiara saling berciuman di sofa. "Ahhh kak Aaron geli " desah Tiara sambil melirik ke arah Dita yang tak jauh dari mereka. "Biasakah kalian melakukannya di tempat lain?! apa kalian sevulgar ini dihadapanku!! " tegur Dita lalu ikut duduk tengah-tengah mereka. "Kakak makanya pacaran biar tau gimana enaknya hehe" tawa Tiara tanpa beban dan dosa. Padahal selama ini gebetan Dita diembat semua oleh Tiara. "Aku udah punya cowok kok lebih macho dan berotot gak kayak sih Aaron klemar klemer begini. Apa kau pernah liat punya Aaron? punya dia kecil loh!! jangan nyesel sudah milih dia hahaha" tawa Dita mengejek Aaron. "Enak saja!! mau aku buktikan hah?! ini dia lihat ini!! " Aaron membuka celananya di depan mereka hingga terlihatlah celana dalamnya yang bergambar hello kitty. "Ahahhahahaha" tawa Tiara dan Dita terpingkal-pingkal. Aaron langsung menaikkan celananya kembali karena malu jadi bahan tertawaan mereka berdua lalu berlari masuk ke dalam kamar. Ting nong ting nong. Suara bel rumah mereka berbunyi. Tiara membuka pintu rumah mereka. Ternyata ada om Hariz di depannya. "Om Hariz!! " Tiara langsung memeluknya dengan erat. Dia senang om Hariz datang berkunjung kemari. "Siapa Tiara yang datang? " tanya Dita dari belakang. "Halo Dita" sapa Hariz menatap Dita dengan tatapan penuh arti. Tubuh Dita menegang saat melihat om Hariz kembali setelah bertahun-tahun dia tidak melihatnya lagi. "Om Hariz ayo masuk ke dalam" ajak Tiara sambil bergelayut manja pada Hariz. Mereka berdua masuk duluan meninggalkan Dita yang terpaku di tempatnya. Tangannya gemetar karena takut. Dia sangat takut dengan om Hariz. Ada rahasia yang selama ini dia simpan rapat-rapat dari semua orang termasuk keluarganya sendiri. Sampai detik ini rahasia ini tak pernah terungkap. "Rambut panjangmu sangat indah sayang. Om sangat menyukainya" Om Hariz mencium rambut Dita sambil meraba-raba tubuhnya. "Om mau apa om kok aku di pegang-pegang sih? " tanya Dita kecil yang masih polos. "Sttt diam sayang jangan bersuara" "Ahkk om sakit keluarkan tangan om dari sana hiks hiks hiks" tangis Dita merasakan perih dibawahnya. "Lama-lama gak sakit kok udah jangan nangis lagi sayang" Om Hariz menghapus air matanya dan melanjutkan aksinya kembali. *** "Dita kamu kenapa melamun dari tadi apa kamu punya masalah? " tanya Aaron sambil duduk di sampingnya. "Nggak kok itu sudah aku buatkan s**u untukmu" tunjuk Dita pada segelas s**u yang tadi dia buat untuk Aaron. s**u hangat adalah minuman wajib yang harus dia buat kalau tidak Aaron bakal rewel seperti bayi semalaman. "Makasih istriku" Aaron mengecup pipi Dita sebagai ungkapan terima kasihnya. "Ihh apaan sih!! " Dita menggosok-gosokkan pipinya yang terkena air liur Aaron. Aaron meminum susunya sampai tandas kemudian berbaring sambil memeluk guling hello kitty nya. "Dasar anak mama" ejeknya lalu keluar sebentar dari kamarnya untuk memasak mie instan. Tiba-tiba saja Dita merasa lapar dan sepertinya mie instan adalah makanan yang cocok dimakan malam dingin begini. "Ada sosis, telur sana sayur cocok nih jadi tambahan mie nya" Dita mengeluarkan semua isi kulkas dan mulai menyiapkan bahan-bahannya. Saat sedang sibuk memasak mie tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya. "Dita kamu masih cantik seperti dulu. Apa kau masih ingat masa-masa indah kita dahulu" tanya Harry tepat di telinganya. Tubuh Dita seakan membeku dan tidak bisa bergerak sama sekali.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN