Happy Reading.
Kendra merasa kepalanya sakit sekali, setelah mengetahui kenyataan jika Maureen dijodohkan, membuatnya sungguh kecewa. Bahkan wanita itu tidak menolaknya.
"Sayang, kamu kenapa mau dijodohkan dengan pria itu? Bukankah dia pria yang dulu kamu benci, kan?" ujar Rafka.
Maureen mengangguk, dengan tenang dia menatap Rafka. "Iya, dia Rafka yang dulu pernah aku ceritakan padamu. Kalau nggak salah, lima tahun lalu."
"Iya, bukankah dulu kamu bilang jika membencinya?" Kendra sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya. "Sayang, kamu tahukan kalau kita ini sepasang kekasih. Kamu cinta aku dan sebaliknya, aku jga cinta kamu!"
Maureen sedikit memiringkan kepalanya untuk menatap ekspresi Kendra. "Tapi aku nggak bisa menolaknya, gimana donk?" Maureen mengerjabkan matanya, berpura-p
