Itu bukan dia

2008 Kata

Gavin mengajak Shanum dan Zayn untuk makan malam di rumah makan di sekitar Villa itu. Villa itu juga dilengkapi dengan resort yang begitu indah. Makanan di resort itu juga tak kalah dengan restoran bintang lima. Gavin memanggil pelayan, lalu memberitahu pelayan makanan dan minuman yang dipesannya. Makanan kesukaan Zayn dan Shanum. “Sayang, apa kamu suka dengan liburannya?” tanya Shanum sambil mengusap puncak kepala Zayn yang saat ini duduk di sampingnya. “Suka, Bunda. Suka banget. Apalagi tadi Zayn bisa berenang sama Papa.” Gavin tersenyum, “gimana kalau lain kali kita liburan kesini lagi? tunggu sampai pekerjaan Papa selesai.” Zayn menganggukkan kepalanya, “janji ya, Pa.” “Iya. Papa janji. Kita ajak Om Fernandes dan nenek juga.” Seorang pelayan datang dengan membawa troli. Di ata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN