Hati-hati di jalan

2221 Kata

Gavin dan Fernandes baru saja selesai meeting. Mereka lalu masuk kedalam ruangan Gavin. “Vin, selamat ya. Selama satu tahun ini omset kita meningkat tajam.” Gavin tersenyum, “semua juga berkat kamu. Kalau gak ada kamu, mungkin perusahaan aku sudah bangkrut sejak dulu. Apalagi saat aku koma, kamu berusaha keras untuk membuat perusahaan ini tetap stabil.” “Aku sangat berhutang budi padamu,” lanjutnya dengan senyuman di wajahnya. “Kita sudah berjuang sama-sama. Lagian perusahaan ini adalah tempat mencari nafkah orang banyak. Gak ada yang namanya hutang budi, karena aku melakukan semua itu dengan ikhlas. Apalagi perusahaan ini sudah memberikan banyak hal padaku.” “Hem... meskipun begitu, perusahaan ini gak akan menjadi seperti sekarang ini tanpa bantuan kamu.” Terdengar suara pintu diket

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN