Pagi-pagi sekali di hari Minggu, Melody menjemput Anthony. Semalam ia berkabar akan membawa Anthony menemui Alex. Aku penasaran di mana Alex tinggal karena beberapa hari lalu saat aku berkunjung ke rumah itu para pekerja bilang Alex tidak tinggal di sana lagi. Rumah itu kini disewakan. Aku kecewa dengan keputusan Alex. Ia pergi tanpa kabar entah sudah berapa lama. Dengan keadaanku saat ini tak sedikit pun ia bertanya apa aku dan anak dalam kandungan ini sehat. Melody menepuk pundakku saat melamun. Aku berusaha tersenyum membantu Anthony memakai jaketnya. "Jangan nakal di sana,ya." Kuusap rambut hitamnya. "Mama gak ikut ketemu papa?" tatapan mata anak itu membuat aku terluka. Anthony tidak tahu apa pun mengenai masalah orang tuanya. Anak seusia Anthony harus menerima imbas. "Mama di ru