DUA PULUH ENAM Demi Tuhan! Sialan! b******k! Inne b******n! Demi Inne, dirinya menerobos hujan besar, angin kencang, dan keadaannya masih dalam keadaan yang masih basah kuyup seperti saat ini. Sabira juga ia abaikan, dan bohongi karena rasa bersalahnya pada Inne tadi. Mengirim Rudi untuk mengantar hadiah, dan makanan kesukaan Sabira, sementara ia datang kembali ke rumah Inne. Karena rasa bersalah meniggalkannya tanpa hati di halte di saat hujan, dan angin sedang mengamuk pada bumi. Rasa bersalah karena ia sudah menuduh, dan menampar Inne dengan kata-kata kasar, dan kejamnya tadi. Membuat Athar rela balik lagi kesini, menjilat ludahnya yang sudah bersumpah untuk tidak datang lagi ke rumah Inne, dan melihat wajah Inne. Bullshit! Athar akan gila, sumpahnya hanya omong kosong belaka! Kare