DUA PULUH DUA Cih, menjijikkam kamu Inne. Hatimu sangat lemah! Hardik Inne sinis pada dirinya sendiri. Inne melirik kearah kedua telapak tangannya secara bergantian. Sial! Tangannya jadi kotor karena menyentuh lantai untuk tumpuan tubuhnya yang sedikit oleng tadi. Dengan tatapan marah, marah pada hati, dan dirinya yang lemah. Inne bangkit dengan kasar dari dudukan menyedihkannya diatas lantai. Najis Inne. Kamu mengotori bajumu, hanya karena kelakuan, dan kata-kata omong kosong laki- laki itu? Laki-laki sampah yang sudah membuat hidupmu yang hancur di masa lalu semakin hancur saat ini. Inne melirik kearah buah yang sudah bungkus rapi oleh plastik, tergelatak menyedihkan, dan berhamburan di sekiatarnya. "Buah untuk Sabira?"Sinis Inne, dan menendang marah buah-buah itu, membuat buah