33. Rumah Kelam.

1968 Kata

“Dis! Adisaaaa!” Tasya mengetuk-ketuk pintu kamar adiknya kemudian segera membukanya. “Dis, Adisa, kamu didalam? Tidak ada, kemana dia?” Tasya mengedarkan pandangannya kedalam kamar Adisa tidak terlihat adiknya didalam sana. “Dia tidak pulang, nginap di tempat temannya!” Sahut mama dari jauh. “Gressa?” tanya Tasya kembali. “Mungkin, ya sudah sana gih kamu istirahat, mama juga mau istirahat!” Tasya mengiyakan kemudian berlalu meninggalkan mama yang juga masuk kedalam kamarnya. Nina baru saja dipecat oleh Mama, kini ia tampak mengemasi barang-barangnya bersiap pergi meninggalkan rumah itu esok hari. Sementara Adisa masih menangis didalam kamar mandi gelap itu, di sana ia baru saja mendengar Nina di hardik sang ibu. Nina di marahi habis-habisan di ikuti Mayra dan Sarah juga yang meng

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN