BPIL- Hubby!

1119 Kata

Yara  menatap Zeferino tidak percaya. Di sana ia melihat Zefer-nya terbaring lemah dengan bantuan pernapasan, dan berbagai selang menancap pada tubuhnya. Hati Yara begitu hancur sekaligus menyesal. Andai saja waktu itu mau mendengarkan penjelasan Zeferino mungkin keadaannya tidak seperti ini. Yara duduk di sisi kanan ranjang, sementara tangannya menggenggam erat tangan besar Suaminya. Dalam hati Yara hanya ada satu yaitu penyesalan. Lalu hal bodoh lainya, kenapa Yara mau bunuh diri? Kenapa pikirannya kalut saat itu sehingga memilih jalan sesat. Turut bersyukur ada Ray yang menghalanginya, jika tidak mungkin nyawanya dan bayinya akan tiada. Dan parahnya lagi, pasti Zefer setelah sadar akan merasa kehilangan atau menyusulnya. Tangis pilu mengiringi momen kebersamaan mereka. Saat mere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN