Chapter 42 - Tn. Smith dan Treatment

1077 Kata
Tn. Smith diajak oleh Mayda ke sebuah ruangan untuk melakukan treatment perpanjang umur. Di dalam ruangan-ruangan tersebut terlihat bayi dan anak-anak berumur tiga hingga lima tahun yang sudah dimasukkan ke dalam tabung besar berisi formalin. Meski ruangan itu berisi banyak formalin, tetapi baunya tidak memenuhi ruangan. Ada sebuah mesin penyedot udara yang menjaga ruangan tersebut tidak berbau. Jika baunya sampai keluar, bisa jadi seseorang akan menyadarinya dan melaporkannya kepada pemerintah. Tn. Smith disuruhnya telentang di sebuah kasur dengan mesin di bagian atas kepalanya. Ia menyambungkan alat-alat tersebut ke kepala Tn. Smith dan kateter dilekatkan di lengan kanannya.  “Kau ingin berapa lama?” Tanya Mayda. Ia sedang menanyakan berapa lama waktu yang diinginkannya untuk dapat hidup di Bumi. Pilihannya ada dua bulan, enam bulan, dan satu tahun. Jika dua bulan saja, ia akan mengekstrak tubuh anak yang berumur lima dan empat tahun. Jika ingin lebih banyak, ia bisa menggunakan anak berumur dua hingga tiga tahun. Jika ingin memperpanjang masa hidup hingga setahun, anak yang dipilih haruslah anak yang berumur nol hingga satu tahun.  Semua pilihan tersebut memiliki harga yang sangat mahal. Untuk pilihan dua bulan, Tn. Smith akan dikenakan biaya tiga ratus lima puluh dolar. Untuk enam bulan akan dinaikkan dua kali lipat menjadi tujuh ratus dollar. Sedangkan untuk yang paling lama, yaitu setahun, dikenakan biaya seribu dollar.  Tn. Smith mengangkat kepalanya melihat keberadaan Mayda. Ia berada di samping tabung yang berisi formalin tersebut. Ia menjawab, “Yang 1 tahun!”  Mayda pun mengambil sesuai dengan pilihan Tn. Smith. Ia menekan tombol penguras formalin. Cairan formalin tersedot dari tabung. Ia sekarang bisa mengambil bayi yang diawetkan tersebut. Bayi itu masih hidup. Ia bisa merasakannya. Dengan adanya cairan formalin itu, membuat bayi tersebut tidak bertumbuh menjadi lebih besar. Sehingga bisa mengawetkan darah yang segar dan menjaga umur si bayi tidak berkembang sesuai dengan waktu yang berjalan.  Bayi tersebut memang masih hidup. Tetapi ia tidak bisa bergerak. Sebelum dimasukkan ke dalam tabung, saraf otak pengendali gerakan akan dimatikan terlebih dahulu. Dengan begitu bayi tidak akan menangis saat dikeluarkan di dalam tabung.  Mayda memasukkannya ke alat mesin pemeras. Alat tersebut akan memeras bayi tersebut hingga mengeluarkan darah. Darah tersebut akan ditampung di kantong darah dan darah tersebut akan dialirkan ke tubuh Tn. Smith. Sambil mengerjakan hal tersebut, Tn. Smith mengajaknya berbicara.  “Apa yang dilakukan adik raja di Bumi?” Tanya Tn. Smith. “Dia dicampakkan raja karena menyulut pemberontakan di dunia waktu!” Jelas Mayda sambil memegang selang darah.  “Apakah istrimu sudah hamil?” Tanya Mayda. Lalu ia menggelengkan kepalanya. “Aku tidak menyangka manusia setengah dewa sepertimu menikahi wanita Bumi!” Ucapnya. Padahal ia belum mendengar jawaban Tn. Smith. “Sudah!” Jawabnya.  “Hebat!” Ucap Mayda. Ia sudah memasangkan alat-alat tersebut kepada Tn. Smith. Ia kemudian duduk di sampingnya agar lebih nyaman berbincang. “Kau juga bisa memiliki belahan jiwa!” Ucap Tn. Smith menggoda.  Mayda tertawa. “Itu akan sulit!” Ucapnya tidak percaya. “Aku sangat senang saat memiliki seorang anak. Aku ingin mereka nantinya tidak menjadi manusia setengah dewa sepertiku!” Ucap Tn. Smith. Mayda mengangguk. Ia sadar semua orang tua pasti mau anaknya mendapatkan yang terbaik.  “Manusia setengah dewa bukanlah sebuah kutukan!” Ucap Mayda. “Aku hanya ingin anak-anakku sama seperti istriku yang tidak memiliki darah dunia waktu!” Ucap Tn. Smith.  “Kau tidak ingin mereka melakukan hal ini nantinya?” Kata Mayda. Maksudnya adalah perlunya darah bayi manusia untuk menambah tahun kehidupan. Ia tidak ingin memperkenalkan metode mengerikan ini kepada anak-anaknya nanti. “Ya, kau sudah tahu itu!” Kata Tn. Smith.  “Aku mengerti hal itu. Jika kita tidak melakukan hal ini, kau tidak akan menikmati seperti sekarang, yaitu menikah dan memiliki anak!” Ucap Mayda.  Tn. Smith memikirkan sesuatu. “Aku ingin sekali menemukan cara agar anak-anakku yang lahir nanti tidak akan menjadi manusia setengah dewa! Seandainya ada cara yang bisa dilakukan!” Ucap Tn. Smith berharap. Mayda tidak memiliki saran untuk itu. Ia hanya mendengarkan dan melihat kantong darahnya sudah hampir habis. Saat habis, tubuh Tn. Smith akan bersinar, menandakan bahwa darah anak bayi tersebut memperbarui sel-sel yang rusak dan membuat kulitnya menjadi lebih kencang. Dan itu pun terjadi.  Tn. Smith dan Mayda keluar dari dalam ruangan pengobatan. Mereka berbincang sebentar dan melakukan transaksi. Tn. Smith lalu berpamitan kepada Mr. Pella dan Brake lalu pergi meninggalkan mereka.  Mr. Pella bertanya kepada Mayda. “Mengapa kulitnya berubah?” Tanyanya.  Mayda ingat bahwa mereka belum makan. Ia berjanji akan menjawab hal tersebut, tetapi sebelum itu, ia akan menyiapkan makanan terlebih dahulu. Ia pergi ke dapur dan membawakan makanan yang sudah di masaknya. Ia memasak taco. Ia menjelaskan cara ia membuat makanan tersebut karena masih asing bagi Mr. Pella. Makanan tersebut terbuat dari sayur. bawang bombay, lobak, daun ketumbar dan daging yang dibungkus dengan kulit tortilla yang renyah. Di atasnya diberikan saus pedas sesuai selera. “Ini agak sedikit kasar di mulut, tetapi cukup lezat ketika di mulut bercampur menjadi halus!” Kata Mr. Pella memuji. Ia seperti seorang kepala chef yang memuji masakan anak buahnya.  “Tuan tadi bertanya mengapa ia menjadi kembali muda! Itu dikarenakan treatment darah bayi yang bisa menambah umur penghuni waktu yang tinggal di Bumi.” Ucap Mayda. “Berapa lama bisa bertambah?” Tanya Mr. Pella dengan mulut yang penuh dengan taco yang baru digigit.  “Paling lama setahun. Ketika setahun berlalu, lakukan treatment lagi!” Kata Mayda. “Jika tidak melakukannya, memangnya kenapa?” Tanya Mr. Pella. “Maka akan mati dengan cepat. Penduduk dunia waktu yang pindah ke Bumi tidak bisa hidup seperti manusia pada umumnya. Umur mereka bisa lebih singkat tiga kali lipat saja. Makanya mereka perlu darah bayi manusia untuk mengembalikan sel-sel yang hilang!” Jelas Mayda. Ia sudah selesai makan dan mengelap mulutnya.  “Apakah aku bisa melakukannya? Aku ingin memperpanjang umurku juga!” Kata Mr. Pella. Mayda tidak ingin menolak, tetapi ia juga tidak ingin menerima begitu saja. Apalagi ia tahu bahwa Mr. Pella tidak akan membayar tindakan itu. Mayda menyeringai saja. Ia memperhatikan Mr. Pella dengan lahap menghabiskan makanannya agar bisa melakukan treatment tersebut dengan cepat. Belahan taco yang besar tersebut sekaligus dimasukkannya ke dalam mulutnya dan mendorongnya masuk dengan meminum air satu gelas. Mayda salut dengan cara makan Mr. Pella. Ia menyadari Mr. Pella bisa lomba makan cepat menandingi manusia. Selesai menelan seluruhnya, ia berdiri dan langsung pergi masuk ke dalam ruangan tanpa menunggu perintah Mayda. Brake menatap Mayda saja. Ia tidak berekspresi sama sekali. Mayda menaikkan pundaknya tak tahu harus berbuat apa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN