Sejak menginjakkan kaki di lobi Sky Apartement, Wira merasa jantungnya berdebar dua kali lebih cepat dari biasanya. Pun begitu sepanjang langkah menuju unit apartemen Jo, Wira tidak berhenti menghela napas demi menenangkan debaran jantungnya. “Mungkin ini karena ia terlalu gugup untuk bertemu Shevi dan Jo,” pikirnya saat itu. Makanya ia berusaha bersikap biasa saja. Sayangnya, debaran itu tidak juga mereda bahkan saat ia sudah duduk di sofa. Namun, dibanding debaran jantungnya itu, entah kenapa ada sesuatu yang memantik rasa penasarannya. Ya, unit itu terlihat sepi. Padahal dulu Shevi bilang bahwa wanita itu hamil anaknya, dan bukankah seharusnya unit ini ditinggali juga oleh anaknya. Lantas, ke mana bayi itu? Kenapa tidak terdengar suaranya? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang sejak ta