Dav benar-benar membuktikan perkataannya tadi malam. Pukul sembilan pagi, saat dia masih lelap dibuai mimpi, Bunda datang mengetuk pintu kamarnya, membuyarkannya dari mimpi indahnya. Dengan malas Shween membuka mata, bahkan dia memejamkannya kembali setelah membukanya sedetik. "Kamu mau terus tidur sebenarnya Bunda nggak masalah, sih. Cuman cowok yang nungguin kamu itu, lho." Mata cokelat terang Shween kembali terbuka, kali ini dengan lebar, selebar-lebarnya. Kantuknya seakan terbang mendengar apa yang dikatakan Bunda. Cowok itu? Astaga! Apakah cowok yang dimaksud Bunda adalah Dav? Itu artinya Dav benar-benar datang ke sini dan menjemputnya, seperti yang ditulisnya pada pesannya tadi malam. Astaga! Cepat Shween bangun, duduk masih di dalam selimut. "Who?" Thalia tidak menjawab, dia