Bab 10

2173 Kata

"Masih sakit telinganya?" tanya Dav sambil meniup-niup telinga Shween lembut. Shween mengangguk. Perempuan muda itu menggeliat pelan. Tiupan Dav di telinganya membuatnya merinding. "Kenapa?" tanya Dav dengan sebelah alis terangkat. Rasanya dia tidak melakukan apa pun, tapi Shreen menggeliat. Apa Shreen mau menggodanya? Ah sial! Bagian bawahnya mengeras, kan, jadinya! Dav memaki dalam hati. "Nggak pa-pa." Shween menggeleng. Menggigit bibir menahan desahan yang hampir lolos. "Really? (Sungguh?)" tanya Dav dengan sebelah alis terangkat. "Y-yeah." Shween mengangguk cepat. Berusaha menghilangkan kecurigaan Dav. Dia tak ingin Dav menilainya perempuan murahan yang selalu menginginkan s*x. Meski tak dapat dia sangkal, setiap berdekatan dengan Dav selalu membuatnya basah. "Owh okay."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN