Kirana terbangun dengan tubuh yang bugar di pagi hari. Ia berbaring di sofa tanpa selimut yang menutupinya dari dinginnya udara pagi. Walau begitu, Kirana tahu bahwa pria itu menjadikan tubuhnya sebagai selimut dan guling untuk Kirana. Pria itu menghangatkannya sepanjang malam hingga jejak aroma tubuhnya masih tersisa di bantal, sofa dan bahkan di tubuh Kirana. Aroma yang sangat khas dan hanya pria itu yang memilikinya. Entah parfum macam apa yang Akasa dewasa gunakan, namun parfum ini selalu berhasil membuat hati Kirana berpacu dan selalu ingin dekat dengan aroma maskulinnya. Kirana menggeleng pada keinginannya yang tak masuk akal. Wanita itu bangkit dan duduk diam selama beberapa saat. Ia berusaha mengumpulkan kembali nyawanya setelah bangun tidur yang nyenyak. Jam dinding menunjuk