Chapter 15

1010 Kata

Selamat membaca "Mbak! Gimana Sia? Kata Rama dia nangis terus, ya?" tanya Maya cemas dengan napas yang tidak teratur karena langsung berlari ke dalam rumah setelah turun dari taksi. Ita yang sedang menggendong Sia di kamar merasa kebingungan. "Enggak kok, Bu. Dari tadi Dek Sia tenang sama saya, nggak rewel sama sekali," jawab pengasuh Sia heran. "Loh? Tadi Rama telfon aku bilang Sia rewel nggak mau diam." Ita mengernyitkan dahi. "Setelah ibu pergi, Mas Rama tadi juga langsung pamit keluar kok, Bu." "Jadi yang di rumah cuma saya sama Dek Sia," sambungnya. Maya melihat Sia yang tenang berada di gendongan Ita. Tidak ada jejak tangisan sama sekali di wajah mungil itu. "Ya sudah, Mbak. Aku kira tadi ada apa. Tapi kalau nggak ada apa-apa, syukurlah." Maya berjalan menuju kamar sembari me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN