Selamat membaca Eden menekan tombol telepon duduk untuk menghubungi sekretarisnya. "Tika, tolong panggilkan Miki dari divisi pemasaran suruh datang ke ruangan saya." "Baik, Pak Eden." Eden menutup telepon dan kembali fokus dengan dokumen-dokumen di atas meja kerja. Beberapa menit kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan. "Masuk," suruh Eden ringan. Pintu terbuka perlahan dan muncul lah seorang wanita yang tampak canggung saat Eden menatapnya intens saat dia baru saja masuk ke dalam. Kali ini Eden beranjak dari kursi kebesarannya dan melangkah menuju sofa. "Duduk di sini," ujarnya sembari menepuk sofa di sebelahnya. Meskipun ragu, tapi Miki tetap menuruti Eden. Walaupun mereka pernah melakukan sesuatu yang lebih dari hanya sekedar duduk bersama. Tapi Miki percaya Eden ti