16. Cucu?

1133 Kata
“Aku merasakan telingaku bergoyang dan aku berpikir seseorang sedang bercerita tentangku, jadi aku kemari dan menelusurinya, ternyata memang benar, seseorang sedang membicarakanku,” kekeh Jones berdiri di hadapan Sienna dan Jason. Lalu sesaat kemudian, beberapa waiters datang membawa nampan berisi pesanan Sienna dan Jason, waiters itu lalu menata makanan itu di atas meja. “Kamu tahu darimana kami di sini?” tanya Sienna. “Aku mendengar dari pegawaiku,” jawab Jones. “Baiklah. Kamu memang memiliki telinga yang panjang,” kekeh Sienna dan menggelengkan kepala. “Bagaimana kabar kalian? Dan, apakah aku boleh bertanya, kenapa kalian bisa bersama kemari? Apa kalian berteman? Atau pasangan kekasih? Aku mengenal Jason dengan baik, Sienna,” tanya Jones menatap wajah keduanya secara bergantian. “Oh kami hanya ….” Sienna menoleh dan menatap wajah Jason. Tidak mungkin ia tidak mengakui hubungan antara dirinya dan Jason, pasti akan membuat hati Jason kecewa. Karena mereka berada di hubungan yang serius. “Aku dan Jason sudah menikah.” “Apa? Kalian sudah menikah?” tanya Jones membulatkan mata. Jason tersenyum dan menunduk, ia senang ketika Sienna mengakui hubungan mereka. “Kalian kenal darimana?” tanya Jones lagi. “Oh iya. Kami ini awalnya temanan, seperti kamu dan aku dulu, tapi ya kami menikah setelahnya,” jawab Sienna dan menoleh sesaat melihat ke arah Jason yang sejak tadi diam saja. Jason hanya merasa tidak ingin berada di tengah ketika istrinya berteman baik dengan Jones. “Kalian memang benar-benar membuatku heran,” geleng Jones. “Ada apa dengan kami?” “Kamu teman kuliahku, sementara Jason teman sekolahku dulu,” kata Jones menggelengkan kepala. “Eh kamu duduk dulu, Jon,” kata Jason mempersilahkan. “Xav,” ucap Sienna menatap wajah suaminya, kenapa suaminya itu menyuruh Jones duduk dan bergabung dengan mereka. Sienna juga bingung kenapa ia berpikir seperti itu. “Kalian tidak masalah kalau aku gabung dengan kalian?” tanya Jones. “No problem,” jawab Sienna. “Ya sudah. Aku gabung dengan kalian.” Sienna dan Jason menganggukkan kepala. “Pelayan!” panggil Jones. Salah satu pegawainya lalu melangkah dan menghampiri boss mereka. “Iya, Tuan?” “Pesan beberapa menu makanan yang ada di daftar menu bagian atas, semuanya, dan juga beberapa macam minuman seperti sampanye, wine dan lain-lain. Semuanya,” perintah Jones membuat pegawainya itu menganggukkan kepala dan membungkukkan badannya. “Jangan lupa cemilannya.” Jason dan Sienna saling bertukar pandangan, dan mereka kembali menatap Jones yang terlihat semangat, Jason sesaat melihat jam yang melilit di tangannya. Ia dan Jones memang sekolah di tempat yang sama dulu, hanya mereka kuliah di tempat berbeda. Lalu Jones bertemu dengan Sienna, mereka berada di jurusan yang berbeda, namun beberapa kali mereka bertemu tidak sengaja di taman dan mereka akhirnya akrab. “Kamu kerja di mana sekarang?” tanya Jones. “Bukankah terakhir kali kemarin kamu kerja di perusahaan Lanss?” “Hem?” Sienna menoleh dan melihat wajah Jones yang kini bertanya kepadanya. “Sienna bekerja di perusahaanku,” jawab Jason. “Ha? Sejak kapan kamu pindah?” “Kamu tidak perlu berpura-pura, Jon, kamu pasti tahu kan apa yang terjadi, kamu juga tahu betul, jadi tidak perlu bertanya kepadaku.” Sienna menggelengkan kepala. “Aku tahu semuanya. Errina dan Degard sering kemari dan mereka makan malam bersama, bahkan terakhir kali mereka berciuman didepan semua orang. Aku jadi mengerti situasinya dan Errina memberitahuku,” angguk Jones. “Tapi, aku hanya ingin mendengar sudut pandangmu.” “Jika Errina dan Degard terlihat berciuman, berarti mereka sudah menjadi sepasang kekasih, mereka sebentar lagi akan menikah dan pernikahan mereka itu di adakan dalam waktu dekat ini,” jawab Sienna. “Kamu dan Degard—” “Kami sudah putus dan aku akhirnya menikah dengan Xav,” jawab Sienna. “Siapa Xav?” “Maksudku … Jason,” jawab Sienna. “Okay.” Jones mengangguk. “Dia mengkhianatiku dan dia berselingkuh dengan Errina, bahkan Errina sudah hamil anak Degard,” jawab Sienna lagi. “Ah sudah lah jangan di bahas, semua masa lalu sudah aku bilang jangan mengingatnya lagi, semua hal yang sudah terjadi biarkan saja terjadi, karena Tuhan punya rencana lain untukmu,” sambung Jason mengalihkan pembicaraan karena tidak mau mendengar apa pun lagi tentang Degard dan Errina yang memiliki hubungan gelap di belakang Sienna. “Benar kata Jason, sekarang kan kamu sudah menikah dengannya, jadi kamu harus menikmati hubunganmu dengan jAson seperti Errina dan Degard,” sambung Jones. Jones tidak tahu bahwa sebenarnya Sienna dan Jason memang memiliki hubungan pernikahan dan mereka sudah menikah beberapa hari yang lalu, hanya saja mereka belum menjalani hubungan itu seperti pernikahan pada umumnya. “Aku kesal kepada kalian dan aku kecewa,” kata Jones. “Kamu kecewa karena apa?” tanya Sienna. “Karena kalian tidak mengundangku,” jawab Jones dengan tatapan yang tidak bisa di tebak. “Andai saja kalian mengundangku, aku tidak akan terkejut seperti ini, artinya kalian tidak menganggapku seperti kerabat dekat kalian.” “Ya ampun. Pernikahan kami itu di adakan di gereja dan kami langsung pulang setelah dari gereja, tidak ada undangan atau apa pun yang kamu maksud,” jawab Sienna menggelengkan kepala. “Kami menikah itu privasi sekali, Jon.” Jason melanjutkan. “Aku teman kalian dan aku juga teman dekatmu, Jason, kamu tidak mengundangku? Jahat sekali kalian,” geleng Jones. “Ya sudah. Tidak perlu di bahas lagi, kan kami sudah menikah dan kami juga tidak punya mengulang waktu,” kekeh Sienna membuat Jason tertawa kecil. “Benar kata San,” jawab Jason. “Siapa lagi San itu?” “Sienna maksudku,” kekeh Jason. Setelah berbincang dan makan malam bersama Jones teman mereka, Sienna dan Jason akhirnya tiba di mansion keluarga Tenigson, di dalam perjalanan mereka terus saja ketawa dan membuat Bryd ikut tertawa karena bingung ia tidak paham, meskipun ia tidak bisa bertanya, tapi tawa majikannya tertular kepadanya. “Aku benar-benar tidak paham.” Bryd terkekeh dan tersenyum melihat punggung kedua majikannya itu masuk ke rumah. “Apa kalian menganggap rumah ini adalah hotel?” tanya sebuah suara membuat Sienna dan Jason menoleh melihat Searlus dan Katelyn menatap keduanya di ruang keluarga. Sienna menundukkan kepala. “Angkat wajahmu,” kata Jason. Sienna lalu mengangkat wajahnya karena perintah dari suaminya. “Lebih baik kalian jangan terlalu capek, karena kalian itu kan pengantin baru, kalian harus istirahat dan hasilkan cucu untuk Mommy dan Daddy,” sambung Katelyn tersenyum menatap putra dan menantunya. Sienna dan Jason bertukar pandangan, cucu yang di maksud Katelyn kemungkinan tidak bisa mereka berikan, karena keduanya masih tidur terpisah dan tidak tidur di ranjang yang sama, Sienna tidur di atas ranjang, sementara Jason tidur di sofabed. “Karena nenek kalian mengawasi kalian,” sambung Katelyn. “Maksud Mommy?” tanya Jason. “Ya kalian tahu kan kalau nenek kalian itu antusiasnya seperti apa, kayak masih anak muda, jadi mereka ingin cepat memiliki cicit,” jawab Katelyn.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN