Bab 17. Kebimbangan Danurdara

1003 Kata

Kedua lelaki setengah baya itu saling menatap. Danurdara tidak menyangka ia akan kembali dipertemukan dengan teman lamanya. Sempat diam cukup lama, Danurdara mempersilakan Winarto untuk duduk di kursi samping ranjangnya. Winarto duduk dalam diam, kemudian menghela napas panjang. Lelaki itu menatap kondisi Danurdara dengan tatapan prihatin. Temannya tampak lebih kurus, wajahnya juga pucat dengan bibir yang kering. "Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Danurdara membuka percakapan di antara mereka. "Sebelumnya aku pergi ke rumah lama kamu. Kata tetangga, kamu sudah lama pindah dari sana," jawab Winarto. Danurdara menganggukkan kepala. "Benar. Aku pindah setelah rumahku mengalami kebakaran." Lantas mereka saling diam lagi. Mereka sudah lama tidak bertemu tidak saling berkomunikasi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN