Bab 26 Jujur, Elang sangat meridukan Teresa saat ini. Perempuan yang biasa ia manja, perempuan yang selalu ia rengkuh setiap malamnya. Aroma vanilla yang menyeruak menjadi candu baginya sangat mengganggu pikiranya. Elang mau Teresa saat ini juga, menemaninya tidur dan bahagia bersama. Namun, seolah menghilang ditelan bumi istrinya itu tidak kembali atau menghubungi walau sudah seminggu berlalu. Detik setiap detik seolah tidak bergerak tetap dalam satu tempat, hati yang kosong ditinggal penghuninya. Lelaki yang memiliki jambang sudah mulai tampak memenuhi dagunya itu memijat pelipisnya sambil duduk di sofa ruangannya itu tersentak dari lamunan saat mendengar suara bel pintu. Lamunan yang membayangkan wajah Teresa tiba-tiba menghilang saat suara itu terdengar lagi. “Masuk!” ucapnya de