Lisa menatap Airine dengan pandangan dingin. Sedangkan wanita berhijab itu hanya menundukkan kepalanya. Terlihat dari pundaknya bahwa dia sedang menangis tersedu-sedu. Namun, Lisa sama sekali tidak merasalan simpati ataupun kasihan. Rasa sayang sebagai saudara sudah menghilang sejak dia pergi dari rumah. "Lisa, Airine pulang. Kamu tidak mau memeluknya, Nak?" tanya Papa sambil tersenyum. Senyum itu sangat dipaksakan hingga bahkan mata milik Papa sama sekali tidak memperlihatkan hal yang sama. Mungkin, Papa melakukan ini karena ada Satrya di sini. Karena bagaimana pun, Papa masih harus membuat reputasinya terlihat lebih baik. Meskipun reputasi Papa sudah hancur saat Airine kabur dari pernikahannya. "Oh, pengantinnya udah balik, kan? Jadi bisa dia kembali melakukan kewajibannya?" tanya Lisa