Bab 23 "Ra." "Ehm?" "Capek nggak?" "Hu um." Hening. Yang terdengar hanya suara dengung mesin pendingin udara dan kulkas. Kedua orang tersebut masih tetap dalam posisi yang sama alias saling memunggungi di atas kasur. Beberapa saat kemudian Ziyad membalikkan badan dan menyentuh pundak Yhara yang seketika menegang. "Udah tidur?" tanya pria itu dengan suara pelan. "Baru mau," jawab Yhara. "Kenapa?" lanjutnya, sedikit penasaran dengan apa yang hendak dilakukan Ziyad. "Abang lapar." "Oh, mau makan?" "Iya, kamu masak nggak?" "Nggak sempat. Tadi pulang kuliah udah sore. Aku cuma beli mie ayam tadi." "Terus abang makan apa dong?" "Pilihannya cuma nasi goreng atau nasi putih pakai telur ceplok dan kecap. Mau bikin dadar tapi telurnya cuma sisa satu." "Nasi goreng aja. Tapi