Pertemuan tak sengaja

1305 Kata
Di suatu sore saat Aidil baru saja pulang bekerja, idol dikejutkan oleh dandanan istrinya yang sangat mewah dengan barang-barang yang melekat di tubuhnya termasuk tas yang ada di pundaknya. Sebagai seorang yang hidup di lingkungan kaya tentu dia sangat memahami harga dan juga kualitas dari barang-barang yang ada, dress selutut yang digunakan oleh istrinya dia bisa memperkirakan itu berharga sekitar rp1.500.000 satu set perhiasan yang dikenakannya berharga kurang lebih 5 jutaan dan tas branded yang berada di pundak istrinya itu berharga sekitar 1juta lebih, memang tak semewah dengan apa yang dikenakan oleh keluarganya tapi apa yang melekat di tubuh istrinya itu melebihi dari uang gajinya selama ini. Aidil mengerutkan keningnya melihat penampilan istrinya yang sedemikian rupa, kemudian dengan cepat menarik tangan istrinya tersebut dan bertanya. "Dari mana kamu mendapatkan semua ini? ini bukan barang murahan loh Raina!"kata Aidil langsung ke pokok masalahnya. Raina yang ditanya demikian pun langsung gelagapan, ia tak tahu harus menjawab apa, baju aksesoris serta tas yang dikenakannya adalah pemberian dari Rangga kekasih gelapnya, tapi tak mungkin juga dia akan mengatakan demikian kepada suaminya, cari mati namanya. "Emmm itu, ini semua hadiah dari Indri, teman SMA ku dulu, suaminya sekarang adalah seorang pengusaha, jadi dia bisa memberikan apapun yang dia maunya tanpa melihat harga, tidak seperti kamu yang hanya seorang pelayan restoran, gajimu saja tidak cukup untuk membeli ini semua!"perkataan nylekit yang penuh dengan hinaan itu terlontar begitu saja dari bibir seorang Raina. Saat mendapatkan reaksi suaminya yang hanya terdiam membuat Raina kembali melanjutkan aksinya. "Makanya kamu cepat jadi pengusaha sukses, biar akunya tak malu selalu ditraktir oleh teman-temanku!"setelah mengatakan itu Raina pun memutuskan untuk pergi karena waktunya sudah terlambat. Raina memiliki janji dengan Rangga untuk bertemu di sebuah cafe, dan biasanya akan dilanjutkan check in ke hotel terdekat, hal itu rutin mereka lakukan selama seminggu kurang lebih 3 kali, bodohnya Aidil yang tak mencium ataupun mengendus penghianatan istrinya. "Jangan pulang terlalu malam Raina, kasihan Surya jika nanti mencarimu!"teriak Aidil saat menyadari istrinya sudah berlalu dari hadapannya. Sementara Raina hanya melambaikan tangan saja menjawab teriakan dari suaminya, Aidil pun mendengus kesal atas apa yang dilakukan oleh istrinya. "Niat hati ingin beristirahat karena kurang enak badan, ini malah suruh menjaga anak! Ya sudahlah,, tugas seorang ayah!"Batin Aidil dalam hatinya. Aidil merasa perutnya keroncongan karena sedari siang perutnya belum terisi dengan makanan kembali, Aidil langsung ke dapur sambil menggendong Surya untuk menata makanan yang sudah dibawanya dari restoran tadi, jatah makan sore yang selalu dibawanya pulang karena dia tahu kebiasaan sang istri yang tak pernah masak untuknya. Aidil memang tidak pernah mempermasalahkan hal itu karena di resto dia memiliki jatah makan sebanyak 3 kali dari tempatnya bekerja. "Surya Sudah mam?"tanya Aidil kepada anaknya. Surya hanya menggelengkan kepala jawab pertanyaan dari ayah nya. anak berusia 2 tahun itu memang belum pandai dalam berbicara, entah karena apa tapi Aidil tak pernah mempersama salahkan itu, walaupun kadang terbersih dalam hatinya rasa was-was karena anaknya tak kunjung bisa bicara. Aidil membawa ayam berkuah yang tidak pedas dari tempat kerjanya, dengan tujuan agar anaknya bisa ikut makan karena biasanya saat dia makan di rumah maka anaknya tersebut ikut makan bersamanya. "Semoga Mama cepat pulang ya nak? sementara itu kita tidur dulu! kepala Ayah pusing, sepertinya ayah mulai terserang flu!"kata idol kepada surya yang Hanya diangguki oleh Surya. Mereka pun tidur bersama di dalam kamar Aidil, sakit kepala yang mendera Aidil membuatnya tak nyenyak untuk tidur, dia kembali terbangun karena merasakan sakit kepala yang luar biasa, namun sialnya obat yang dicari oleh Aidil sudah habis di kotak obat. Dia pun memijat kepalanya dengan sangat keras, untuk meredakan sakit yang di rasakannya. Berulang kali Aidil mencoba untuk menghubungi istrinya, namun sayangnya panggilan itu tak jual diangkat oleh sang istri. "Kamu ke mana sih Raina! Kenapa panggilan dariku tak kamu angkat! kata Aidil dengan rasa jengkelnya. *** "Raina,,, aku lupa membawa dompetku! bagaimana ini? Dengan apa kita harus membayarnya?"kata Rangga panik karena dompetnya tak terbawa. Menu yang mereka pesan sangatlah banyak, dan tentu menghabiskan uang yang cukup banyak. "Memang berapa Mas bill nya? "1.100.000...!"jawab Rangga singkat. "Ponselmu?" tanya Raina mencoba menggali harapan dari hal yang lain. Raina berpikir jika tak masalah Rangga tak bawa uang ataupun dompet kan masih ada aplikasi ataupun dompet digital di dalam ponsel milik Rangga, batinnya. "Sialnya lagi ponselku pun raib, padahal jelas-jelas tadi sudah aku masukkan di kantong sini!"jawab Rangga. Tanpa tahu tadi saat di rumah ibunya mengambil ponsel serta dompet yang hendak dibawa oleh sang anak. Raina pun ikut kebingungan saat mendengar jawaban dari kekasih gelapnya itu, sementara dia tahu isi dompetnya tak lebih dari 2 lembar saja uang rp100.000-an yang tadi pagi didapatkan oleh suaminya dari hasilnya mengojek online semalaman. Saat tengah kebingungan matanya tak sengaja melihat siluet dari bos suaminya yang kemarin menginginkan untuk menjadi istri kedua dari suaminya tersebut. "Ibu Andara?"Beo nya. Tiba-tiba saja Dia memiliki sebuah harapan Dari Dirinya melihat sosok perempuan kaya tersebut. "Tunggu di sini dulu sebentar Mas,,,!"kata Raina tapi buru-buru tangannya ditarik oleh Rangga. "Jangan coba-coba kabur ya Rai, kita harus menghadapi ini bersama, aku nggak mau malu sendiri di sini!"kata Rangga penuh tatapan intimidasi. "Tenang saja, kita akan aman kali ini! duduk dulu yang tenang di tempatmu, aku akan mendapatkan uang itu untuk membayar bill yang ada!"kata Raina santai. Mendengar itu Rangga pun langsung melepaskan cengkraman tangannya, kemudian dia memperhatikan Apa yang hendak dilakukan oleh pacarnya tersebut. "Ibu Andara!"panggil Raina dengan sangat antusias. Andara yang merasa dipanggil pun langsung menolehkan kepalanya dan menatap ke arah perempuan yang memanggilnya. "Raina? kamu di sini? dengan siapa? Mas Aidil ya?"reflek Andara menanyakan sesuatu hal secara bertubi-tubi saat mengetahui bahwa yang ada di hadapannya adalah istri dari kekasih pujaannya. "Tidak,, aku di sini sendiri! Aku lapar kemudian makan bersama teman-temanku tadi, tapi karena kali ini adalah giliranku untuk mentraktir mereka, Mereka pun pulang duluan dan tinggal aku sendiri di sini bersama laki-laki itu!"jawab Raina penuh dengan dusta. Mata Andara langsung menuju ke arah telunjuk Raina, Andara sempat terkesiap kaget karena melihat laki-laki yang ditunjuk oleh Raina yang ia ketahui sebagai pacar gelap dari laki-laki yang sangat dipujanya tersebut. "Dasar munafik, pendusta dan juga pembohong, kencan dengan pacarmu saja kamu katakan sebagai teman!"batin Andara dalam hatinya. "Oh,,, ya sudah lanjutkan saja! saya juga sudah selesai, mau pulang!"jawab Andara hendak pergi dari hadapan Raina. "Eh,,, tunggu dulu Bu,,! saya ada sedikit perlu sama ibu!"jawab Raina ragu-ragu. "Maksudnya?" Tanya Dara pura-pura tidak tahu. Sebenarnya Andara sudah bisa menduga apa yang diinginkan oleh wanita yang ada di hadapannya kini, apalagi kalau bukan tentang uang?. "Boleh saya meminjam uang dari ibu 3 juta saja..! dompet saya tidak terbawa, jadi saya tidak bisa pergi dari sini kalau belum membayar makanan yang kami pesan tadi!"jawab Raina dengan kebohongannya lagi. "3 juta? emangnya sebanyak Apa makanan yang kalian pesan? kamu itu mbok ya sadar! suamimu kerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhanmu dan keinginanmu, lah kok ini kamu pakai buat hura-hura? sadar dong sebagai istri!"kata Andara yang membuat wajah Reina berubah menjadi kecut. Raina diam dan tak mau menjawab ucapan dari bos suaminya tersebut, karena ia tak mau misinya kali ini gagal. "Tapi tak apa Raina, teruslah seperti itu Dan jangan sampai kamu sadar dulu sebelum aku menjadi istri dari suamimu!"kata Andara dengan mengambil uang pecahan rp100.000-an sebanyak 30 lembar lalu diserahkan kepada Raina. "Jangan lupa apa yang kukatakan kepadamu, kamu akan mendapatkan lebih dari ini bahkan mobil rumah dan juga aksesoris yang kamu inginkan akan kamu miliki!"Andara menjeda kalimatnya. "Masih ingat kan apa yang harus kamu lakukan? aku menunggu saat itu tiba!"dengan entengnya Andara mengatakan hal itu, karena anda ada tahu hanya lewat Raina lah apa yang diinginkannya akan terwujud. Aidil sangat bucin kepada Raina untuk itu dia memanfaatkan Raina untuk bisa memasuki kehidupan Aidil dan menjadi istri dari seorang laki-laki yang sangat dipujanya. Andara pun pergi dari Resto tersebut dengan mengabadikan gambar Raina dan juga Rangga tanpa Raina menyadarinya. "ini akan menjadi salah satu senjataku nanti!"batin Andara dalam hatinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN