18.

1192 Kata

Keesokan paginya tepatnya pukul jam setengah tujuh pagi, nampaknya cahaya matahari sama sekali tidak mengganggu kegiatan Ara yang masih setia dengan selimut tebalnya itu. Sedangkan Alex, ia sudah bersiap-siap dengan stelan kantornya, hanya tinggal memakai kaos kaki dan sepatunya. "Yaang bangun yuk, sarapan dulu..." Ajak Alex seraya menggoyangkan kaki Ara yang masih terbalut selimut. "Ara bangun dulu dong yaang..." Ulang Alex, ia menarik selimut yang membungkus tubuh mungil istri yang akhir-akhir ini terlihat aneh. "Awsssh aduh-aduh periih!" pekik Ara saat Alex dengan sengaja mencubit betis Ara karena ia tak kunjung bangun. Terpaksa Ara bangun dari tidurnya dan dengan lemas ia masuk ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan diri dengan harapan tubuhnya merasa segar tidak lemas lagi. "Ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN