Tak terasa jam kini sudah menunjukan pukul setengah dua belas siang dan Ara sudah selesai dengan acara memasak sayur asem yang suaminya itu inginkan. "Bi! Ara pamit yah, kalo Ara telat ke kantor nanti Alex kelaperan di sana!" pamit Ara pada Bi Dijah dan kemudian berlalu diantar oleh sopir pribadinya. "Semoga Alex suka makanannya... " harap Ara sepanjang perjalanan menuju kantor dimana Alex bekerja. "Sepertinya Non Ara bersemangat sekali, " tebak Riawan. "Hehe iya... " ucap Ara terkekeh. Sesampainya di perusahaan dengan nama Derald's Company, Ara langsung membuka pintu mobilnya dan berjalan dengan semangat. Ara sudah tidak heran jika di kantor tersebut banyak sekali yang berwajah dan berbahasa indonesia, karena Alex sudah menjelaskannya waktu itu. Namun ada juga bule tampan dan can