Bab 25: Kemarahan 1

1055 Kata

Prima memarkir motornya dan berjalan lesu ke dalam kantornya, tapi sebelum ia benar-benar masuk, namanya dipanggil cukup lantang dan beberapa pegawai di sana menoleh sepertinya ke arah mana suara itu berasal. Lusi berjalan cepat menghampiri Prima yang menunggunya, ada segurat kesal dan amarah yang terpancar dari wajah Lusi saat memandangnya. Prima mengira Lusi marah karena pesan dan teleponnya ia abaikan. “Ada apa, Lusi?” tanya Prima dengan wajah lesunya, wajah Mira berkelibatan di otaknya dan ia tak tahu kenapa Lusi bisa semarah itu hanya karena libur kerja. “Seharusnya bapak tidak memanfaatkan kesempatan ketika sudah berbuat kesalahan,” kata Lusi. “Maksud kamu?” “July!” tegas Lusi. Wajah Prima memucat, ia tak tahu sama sekali kalau hubungannya dengan July akan diketahui oleh Lusi. Ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN