Bab 33: Air Mata Seorang Istri

1097 Kata

“Jadi kamu anak pertama?” tanya Nia pada July, “ibumu punya toko dan kamu memilih merantau?” tanya Nia lagi dan July mengangguk. “Dan kamu bekerja di tempat yang sama dengan Prima?” tanya Nia dan July kembali mengangguk. Nia tak bertanya lagi karena anaknya memanggilnya, meminta makan karena sudah lapar. Nia bangkit dan berlalu ke dapur, di sana ia bisa melihat sang ibu yang melamun dengan wajah pilu. “Apa dia akan memberitahu keluarganya kalau dia hamil?” tanya ibu Nia pada Nia yang mengambil nasi dan lauk untuk sang anak. “Sepertinya, katanya ibunya mengelola beberapa toko milik keluarga, dari penampilannya saja sudah kelihatan dia dari keluarga yang ekonominya mungkin mapan, bisa membantu Prima membuka usaha nantinya, kan, bu?” tanya Nia. “Kamu sudah jenguk Mira?” tanya ibu. “Dia ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN