"Wahai anak muda katakan masalah apa yang sedang kamu hadapi?" Mbah Antareja mulai menanyakan perihal kesulitan yang tengah melanda pria berambut plontos itu. Dari sorot mata Profesor Chiko memancarkan kesedihan dan kegelisahan sehingga pria tua itu bisa membacanya. Keduanya kini duduk saling berhadapan. "Sebenarnya saya sengaja tinggal di sini untuk mencari solusi atas masalah yang tengah menimpa saya. Di kota tengah terjangkiti wabah Virus Kapido." Profesor Chiko memberanikan diri untuk membahas satu demi satu masalahnya. Ia harap dengan berterus terang kepada sosok Mbah Antereja, beban di hatinya akan sedikit berkurang. Seperti petunjuk dari ayahnya. "Iya Mbah juga tahu." Mbah Antareja tentu saja mengikuti perkembangannya karena sesekali ia pun pergi ke balai desa. Di sana orang-