Pagi-pagi sekali Abah Kosim bersiap mencari anaknya yang semalam tak pulang ke rumah. Pria tua itu menunjukkan raut wajah sedihnya. Ia benar-benar bingung mengenai keberadaan putranya yang entah ada dimana sekarang. Dugaannya ia dan rekan lainnya terjebak hujan dan berkumpul di salah satu rumah warga yang biasa digunakan untuk istirahat karena lokasinya berada paling dekat ke lapangan. "Abah, tolong cari Jemie sampai ketemu! Ambu mah tidak bisa tenang kalau dia belum pulang." Ambu Iroh menangis tersedu memikirkan nasib anaknya yang entah ada dimana sekarang. Semalam ia gelisah tak bisa tidur nyenyak, bahkan ia belum sarapan karena nafsu makannya menguap entah kemana. Sejak bangun tidur pikirannya langsung tertuju kepada putra kesayangannya yang tak pulang-pulang. Ia tak masalah anakn