Imas tengah duduk di tepi ranjang saat pintu kamar yang ditempatinya terbuka menampilkan sosok wanita bertubuh tinggi kurus dengan rambut yang mulai memutih. Ia berpakaian sangat bagus dengan perhiasan yang cukup mencolok. Sekilas pun sudah bisa ditebak jika ia bukan wanita sembarangan. Ia terlihat anggun dan mempesona meski parasnya biasa biasa saja. "Kamu, Imas bukan?" Ia langsung mengajukan sebuah pertanyaan jika dugaannya tidak salah. Imas mengangguk pelan, mengiyakan. Pandangannya masih terus meneliti dari ujung kaki hingga ujung rambut sebelum akhirnya ia menunduk. Ia harus menjaga sikapnya agar tak mencurigakan siapapun. "Perkenalkan saya permaisuri Aretha istri Prabu Anom Siwelang". Wanita itu memperkenalkan dirinya. Ia tersenyum sangat ramah meski ada sorot luka di matanya.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari