Episode 25

1119 Kata

Saat Jazlyn membuka kedua matanya perlahan, hal yang pertama kali dilihat adalah sebuah atap dengan lampu kristal. Kepalanya berdenyut nyeri. Tapi anehnya, badannya sangat segar. Hanya saja, kaki dan tangannya sedikit kaku lantaran ada sesuatu yang mengikatnya. Gadis itu mulai memperjelaskan pandangan matanya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Bola matanya terkejut saat melihat kaki dan tangannya terikat. Beberapa detik kemudian, Jazlyn tersenyum meratapi nasibnya yang sudah diujung tanduk. "Aku kira akan mati dengan mudah. Tapi sepertinya, dia akan menyiksaku." Seseorang pun datang tanpa mengetuk pintu. Terlihat bahwa dia tidak senang karena gadis itu sudah sadar. "Kau bangun rupanya?" tanyanya dengan sinis. Jazlyn masih dalam mode tenang, menatap orang itu dengan tak kalah sinis.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN