Sean terus melajukan kecepatan mobilnya menuju hutan belantara. Ia menemukan persembunyian yang aman untuk mereka. Setelah melewati beberapa pohon tinggi besar, ada sebuah rumah kecil yang tidak jauh dari pandangannya. Kerlap-kerlip lampu menandakan bahwa penghuni rumah itu masih hidup. Pria tersebut bernafas lega sambil mengerem dengan kasar tepat didepan rumah itu. Seorang kakek tua renta membuka pintu perlahan dan mengamati mobil mewah milik Sean. Ketika pria keluar dari mobil, dia menyambut dengan senyum secerah mentari. Buru-buru orang itu menyiapkan kamar untuknya. Setelah selesai, dia meminta Sean masuk ke dalam kamar. Bola mata kakek itu sedikit melebar saat melihat Sean menggendong seorang gadis yang sangat pucat. Dia segera mengambil air hangat dan menuangkannya dibaskom, beser