Episode 20

1114 Kata

Seorang pelayan berjalan dengan gagah menuju ke tempat pertunangan sang bilioner ke dua, Sean Theodor. Dia membawa nampan di samping kanan sambil masuk ke ruangan. Hal pertama yang dilihatnya adalah kesan mewah gaya eropa dengan fitur sedikit romawi kuno. Pelayan itu menebar senyum dengan kumis yang melekat di antara hidung dan bibir. Rambut curly pendek sedikit lepek membuatnya dipandang hina. "Pelayan!" teriak salah satu tamu. Pelayan itu menoleh sambil memasang wajah senyum menawan, itu menurutnya. Akan tetapi, tidak dengan para tamu. Mereka saling berbisik satu sama lain melihat penampilan kurang modis dari pelayan itu. 'Kalian bisa menghina aku sepuasnya.' Pelayan tersebut menghampiri sang tamu. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanyanya ramah. "Ambilkan aku segelas anggur yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN