15 "Darl, sepertinya kamu banyak pikiran saat ini," ujar Jemmy, manajer Aruna yang tengah berdiri di hadapan perempuan itu yang baru selesai melakukan pemotretan. "Keliatan ya?" tanya Aruna sembari menunduk dan memejamkan mata. "Banget, Darl. Mending istirahat dulu deh. Nanti kita lanjut lagi." Jemmy mendudukkan diri di sebelah kiri Aruna dan mengusap punggung perempuan itu dengan pelan. "Kalau mau cerita, gue siap dengerin. Tapi kalau nggak mau cerita, gue bakal maksa," sambungnya yang membuat Aruna terkekeh. "Biasa, Darl. Ini tentang hati." "Kenapa? Jangan bilang kamu masih mencintai si breng*sek itu!" Aruna mengangguk lemah. "Aduh, jangan dong. Dia nggak pantas buat kamu, Na. Move on!" Aruna mengulaskan senyuman, melirik Jemmy yang misuh-misuh. "Kalau nggak mau move on,