"Apa kamu tidak mendengar perkataan suamimu, Cate?" bidik Tristan yang semakin menggebu dalam kekesalan karena sejak tadi istrinya hanya memaku diam tanpa mengindahkan perkataannya. "Okay, biar aku saja." Tristan yang mulai tidak sabaran pun maju memangkas jarak hendak meraih sweater yang dikenakan Cate. "Ja-jangan, Tristan." Cate bersikeras menolak dengan tangan sudah menggenggam erat bagian depan sweater tersebut. "Kamu kenapa terus membantahku, Cate?! Buka sweater Luca sekarang!" sentak Tristan. "Kamu yang kenapa?! Luca itu kan adikmu sendiri, Tristan. Lagi pula ini cuma sweaternya Luca. Apa yang salah di sini? Aku berteman baik dengan Luca sejak aku pindah ke Palermo dengan Padre-ku," jelas Caterina yang juga mulai terpancing emosinya. "Dia bukan adikku, dia hanya putra Gusta