Deretan kronologi dan juga permintaan maaf tulus dari Rori itu sedikit banyak membuat hati Sushi tersentuh. Seperti ada rasa tidak nyaman sekaligus rasa bersalah yang mendadak muncul. Kejadian hari itu, hari di mana ia meninggalkan Rori di kafe. Rori yang dianggapnya baru saja melakukan prank, membohonginya tentang sakit itu. Tak hanya dia tapi orang - orang di sana. Sushi pun menyadari bahwa sikapnya agak berlebihan. Ia langsung meninggalkan Rori begitu saja tanpa mau mendengarkan alasan apa pun. Ia terlalu emosi hari itu. Sebenarnya benar kata Rori. Itu adalah akumulasi dari segala perasaan yang tertahan selama mereka bersahabat karib. Kontrasnya status sosial antara Sushi dengan Rori, itu yang menjadi alasan utama. Rori sering sekali bersikap sok bossy. Entah benar begitu at