"Dini's eyes, those are Vian's. So is her heart, it's Vian's (Mata Dini, itu adalah mata Vian. Begitu juga dengan jantungnya, itu adalah jantung Vian)." Vian terbelalak mendengarnya. Pertanyaan pertamanya terjawab. Jadi itu yang membuat Andre tidak menyukai perempuan yang bernama Dini, karena mata dan jantung almarhumah tunangannya berada di tubuh perempuan itu. Namun, kebencian Andre sepertinya.lwbih dari sekedar benci, lebih dalam dari itu yang dia sendiri tidak tahu apa namanya. "Vian died when I was only a few months studying at our campus. She had leukemia which I never knew, she never told me about it (Vian meninggal saat aku baru beberapa bulan kuliah di kampus kita. Dia menderita leukimia yang tak pernah aku tahu, dia tidak pernah memberitahuku tentang itu)." Andre memulai cerit