“Jadi bagaimana? Kamu akan tanggung jawab, kan?”
Bersamaan dengan itu ponsel Abian berdering, ada panggilan masuk dari Atsa dan entah kenapa melihat nama Atsa di layar ponselnya, kemudian melihat sosok Deby dan kabar bahwa Abian menghamili seorang wanita—hal itu membuatnya jadi gugup sendiri.
“Nanti saya hubungi lagi. Saya sedang sibuk sekarang.” Jawab Abian seformal dan sesopan mungkin.
“Kapan kita bisa ketemu lagi? Aku benar-benar butuh kepastian dari kamu. Aku seorang wanita, Bian dan aku tidak ingin anakku hidup tanpa mengetahui siapa ayahnya sebenarnya.”
Abian langsung memijat pelipisnya yang berdenyut. “Berikan nomor kamu. Nanti sore kita ketemu lagi.”
Deby dengan cepat memberikan nomor ponselnya pada Abian. Dan bahkan sebelum Abian benar-benar meninggalkannya, Abian melewati
