Mereka berdua sadar pintu lift kembali tertutup karena mereka tak kunjung keluar. Mengurung mereka berdua di dalam lift ini, membiarkan Abian dan Atsa saling melumat satu sama lain. Atsa seolah pasrah, Ketika Abian mendorong pelan dirinya ke dinding lift dan menghapus jarak diantara keduanya pada ciuman yang dalam ini.
Hal yang sudah lama tak Abian rasakan kini kembali lagi. Debaran dalam jantungnya kembali berdegup lebih kencang dari biasanya ketika tangan kirinya menyentuh tengkuk Atsa dan tangan kanannya bergerak lembut membelai pipi itu. Abian benar-benar membuat Atsa hayut dalam ciumann
Ia senang bagaimana bibir Abian melumat bibirnya dengan lembut, menggigit pelan bibir bagian bawahnya dan menelusupkan lidahnya kedalam bibir Atsa sehingga ciuman mereka makin dalam. Entah kenapa ci
