Megan mengepal tangannya, wajah gadis itu pucat. Ia tidak berkutik duduk tegap di sudut ruangan. Sesekali ia melirik pada Markus, pria itu sedang membersihkan lukanya. Ia mendapatkan banyak bekas cakaran dan beberapa lebam di bagian yang sulit ia jangkau. Markus menoleh ke arah Megan, membuat ia langsung beralih pandang. Ia tampak santai, menenggak minuman manis yang sejak tadi ia pegang. "Kau puas?"tanya Markus. "Tentu saja belum,"balas Megan sarkas. Markus tersenyum, berjalan mendekati gadis itu perlahan. "Jika kau berencana meniduri ku untuk menyelesaikan masalah, jangan harap. Meskipun itu terjadi sekarang, kau tidak akan mudah ku maafkan!"ucap Megan tegas. Tanpa mengalihkan pandangannya me arah pria itu. "Benarkah?"tanya Markus singkat. Menyentuh ujung rambut gadis