Megan mengeluh, merasakan dingin air menyentuh setengah kakinya. Ia sedikit membungkuk, menatap ke dalam kolam cukup lama. Memerhatikan bayangan wajahnya samar di dalam sana. Megan menyadari bahwa saat ini Markus adalah pemiliknya. Apapun yang terjadi, Markus punya alasan untuk menariknya kembali, menyeret keras-keras ke dalam pelukan hangat nya. "Apa yang kau lakukan di sana?"tanya seseorang, siaga memecah lamunan gadis itu. Megan menoleh cepat, memeriksa suara baritone yang ia dengar begitu dekat. "Markus!" "Kau bisa kedinginan, ini sudah malam!"peringat Markus, mengedarkan matanya ke tiap tempat tanpa menghentikan langkahnya untuk mendekat. "Aku tidak dingin,"balas Megan seraya menggelengkan kepalanya, memerhatikan Markus hingga duduk di samping nya. "Kenapa kau belu