Part 5

1042 Kata
Part 5 Gavin mendengus kesal saat tidurnya mulai kembali terganggu. Tangan yang terus menepuk'nepuk pipinya membut gavin kembali mengerang dengan mata yang masih terus memejam tanpa ingin membuka matanya. Gavin terus mencoba menghalaunya namun lagi'lagi tangan itu masih saja mengangganggu tidurnya. "Berhentilah menggangguku bajingan...." "Kau beraninya mengumpati daddy hah.. "Seketika bantal besar menyambar kepalanya. Gavin membuka matanya lebar antara terkejut dan juga rasa sakit"dad...ayolah...kenapa kau membangunkanku seperti ini...!!bukankan in weekand dan sudah sepantasnya kau membiarkanku bermalas'malasan...." Ernes mendengus kesal,lagi'lagi anak sulungnya mulai bermalas'malasan"kau tau weekand pun kau harus tetap bekerja..." "Dad..."gavin merajuk. "Aku tidak mau tau gavin....kau harus melakukan semuanya dengan tuntas..." "Ah...baiklah..."dengan malas gavin bangkit dari ranjangnya"kau sangat menyebalkan dad...." Ernes tersenyum sinis menanggapi gerutuan anak sulungnya"apa kau fikir menghabiskan uang semudah kau mencarinya..??" Gavin hanya menengok sebentar kebelakang melihat sosoka ayahnya yang berjalan tepat dibelakangnya"itu urusanmu dad..." "Dan sekarang menjadi urusanmu bocah...!!dad sudah tua dan sudah seharusnya kau mulai kembali bekerja menggantikan dad.." "Jangan berlebihan dad...bahkan masih sanggup membuat adik yang lebih banyak lagi...untuk elena..." Ernes selalu berhasil dibuat kesal oleh gavin,ia benar'benar tidak tahan jika sudah berdebat dengan anak sulungnya itu. "Terserah apa maumu...yang pastinya dad akan terus mengawasimu..!!tidak ada pekerjaan tidak ada pula uang yang mengalir didalam rekeningmu bocah..." Perkataan ernes selalu membuat gavin semakin naik pitam"kau keterlaluan..." Ernes menganga saat melihat daddynya yang sudah menghilang begitu saja"ya tuhan....kenapa kau memberiku daddy yang begitu menyebalkan..."  *** "Aaaa.....daddy...akan menghukumku...."lagi'lagi gavin dibuat terkejut oleh teriakan wanita yang sangat tidak asing baginya,gavin segera meraih handukknya kembali dan beruntung ia menghadap kebelakang jadi milea tidak tau aset berharganya hanya b****g sexynya yang terlihat jelas oleh milea. Gavin mendengus kesal karena setelah kepergian ayahnya dari kamar ia lupa mengunci pintunya,alhasil gadis pikun itu masuk tanpa permisi kedalam kamarnya. Gavin kembali mendengus saat elena memeluk lea dan mengusap'ngusap rambut gadis itu,ia merasa lea terlalu berlebihan menanggapi ketidak sengajaan itu"berhentilah menangis...aku tidak mau jika semua orang menuduhku yang tidak'tidak..." Lea menatap gavin sekilas lalu kembali memalingkan wajahnya,saat melihat pria itu hanya mengenakan handuk,fikiran kotornya mulai kembali berkelana,sial....aku sungguh sial hari ini.."elena...antar aku pulang saja..." Gavin mengusap wajahnya kasar"lena...sebaiknya jangan kau ajak gadis pikun itu kemari...dan kau kenapa kau masuk kedalam kamarku tanpa permisi hah..?" Lea menundukkan kepalanya ia masih enggan menatap gavin,tubuhnya masih tetap dalam posisi memunggungi gavin membuat elena hanya menggelang gemas"le..lea tidak bermaksud masuk kedalam kamar uncle...lea tadinya hanya ingin mengambil sesuatu didalam kamar elena..." "Lalu kenapa kau masuk kedalam kamarku..??" "Lea fikir itu bukan kamar uncle...dan lea lupa jika kamar elena berada disana..."tunjuknya sambil mengarah pada kamar yang berada disisi kanannya. "Alasan...."dengus gavin kesal. "Sudahlah gavin..."kini elena tengah memicingkan matanya kearah gavin"aku sudah pernah mengatakannya padamu jika lea pelupa..." Gavin seakan tidak percaya dengan ucapan adiknya"demensia mungkin...??" "Ya...dan aku mohon tolong maafkan dia gavin..." "Tidak masalah...sekali ini dan tidak untuk lain kali"gavin segera membalikkan badannya meninggalkan lea dan elena yang masih berdiri didepan kamarnya. *** Hari yang melelahkan bagi gavin,meskipun ini ahir pekan daddynya masih saja muenyuruhnya untuk tetap bekerja,bahkan untuk menrentangkan tangannya saja gavin merasa tidak sempat dan malam ini ia berjanji tidak akan lagi melanjutkan pekerjaannya,gavin ingin rilexs ingin berandam dan menikmati segerlas wine. Ia menunda pertemuan rutinitas bersama sahabat'sahabatnya. Tubuhnya benar'benar kelelahan. "Malam sayang..."sapa gennie saat melihat gavin yang baru saja datang dari tempat kerjanya. Gavin menatap mamanya dengan tatapan yang sangat lelah"malam...mom...injinkan aku beristirahat sejenak..." "Apa kau tidak mau menyentuh makanmu terlebih dahulu...??" Gavin hanya melambaikan tangannya,menolak tawaran mamanya,yang ia inginkan sekarang hanya rebahan diatas tempat tidur. "Biarkan saja...aku yakin pekerjaannya sudah memakan energinya terlalu banyak..."seru ernes sambil meraih mangkuk yang berisi soup yang ada ditangan sang istri. Meski gennie memiliki banyak maid dirumahnya namun untuk hidangan setiap harinya gennie akan berusaha mengerjakannya sendiri,selama dirinya tidak sibuk bekerja bersama suami tercintanya. "Jangan terlalu keras kepadanya sayang..." Ernes menatap istrinya sambil mengulas senyum"aku hanya ingin mengajarkan padanya susahnya mencari uang..." "Ah...begitukah...!!namun kau harus tetap ingat sayang jika aku tidak ingin melihat anak'anakku nantinya diperbudak oleh pekerjaan...dan lupa dengan keluarganya kelak..." Ernes menggelang"aku tau kemampuan setiap anakku sayang jadi kau tidak perlu kawatir.." *** Gavin menghentikan langkahnya saat melihat pintu kamar adiknya sedikit terbuka,ia merasa penasaran dengan suara kekehan dari dalam kamar elena,tidak ada niatan ia untuk mengintip namun rasa penasarannya membuat gavin ingin sekali melihat apa yang sebenarkanya terjadi. "Sial..."dengus gavin pelan saat ia tanpa sengaja melihat tubuh milea yang hanya mengenakan backless one piece swimsuit yang memperlihatkan kemolekan tubuh indahnya,bohong jika gavin merasa baik'baik saja dan tidak menunjukkan reaksi apapun saat melihat tubuh indah milea terbukti jika adik kecilnya sempurna menegang didalam boxer yang kini ia kenakan. "Lea...kau sangat sexy memakai itu...dan aku yakin jika backless one piece swimsuit yang kau kenakan akan laris manis dipasaran..."seru elana dan mampu gavin dengar dengan sempurna. "Ya tuhan...elena...bisa'bisa daddy akan menggantungku jika melihatku mengenakan backless one piece swimsuit ini...!!tidak...tidak...aku lebih senang jika hanya seoarang yang tau aku berpakaian sexy seperti ini..." "Seorang..??"elena seketika mengerutkan keningnya"siapa yang kau ijinkan untuk melihatnya selain aku lea...??" Milea tersenyum malu saat menyebut nama seseorang yang sangat ia inginkan"tentu saja gavin..." Seketika elena melempar bantal yang ada disampingnya tepat diwajah cantik milea"berhentilah menghayal karena dia tidak akan tergoda dengan tubuhmu yang sama sekali tidak masuk dalam daftarnya..." "Dan sialnya tubuh bocah itu mampu membuatku semakin terbakar gairah..."dengus gavin sebelum melangkah pergi meninggalkan kamar adik kesayangannya.  Setelah selesai mengambil makan malamnya gavin berniat membawanya kembali kekamar tanpa sengaja gavin bertatapan dengan mata indah milea,tanpa sadar gavin menatap milea dari atas kebawah seakan mengakses setiap lekuk'lekuk dan kemolekan tubuh milea,sedang elena yang melihat itu mendengus kesal kepada gavin"apa yang kau lihat gavin..." Gavin segera menatap elena dan mengabaikan elena begitu saja. Kembali melangkah tanpa memperdulikan kikikan kedua gadis menyebalkan itu. Sesampainya dikamar gavin meletakkan makan malamnya begitu saja,niat untuk menyantapnya lenyap begitu saja. Tubuhnya kembali memanas"sial...kenapa aku terus saja memikirkan hal sialan itu..." Dan mau tidak mau ia harus mendial nomer ponsel bernando sahabat karibnya"sediakan yang aku inginkan dan aku akan segera meluncur ketempat kalian..." Kekehan menggelikan bernando terdengar dari sebrang telfonnya"aku tau kau tidak akan menyinyiakannya gavin...dan sicantik laura sudah menunggumu..." Gavin segera mematikan sambungan telfonnya melangkah kekamar mandi dan segera bergegas pergi keclab malam yang biasa ia kunjungi bersama sahabatnya saat ahir pekan seperti ini. Nafsunya tidak bisa terbendung lagi dan ia harus menyalurkannya segera,laura lah yang bisa memuaskan nafsu bejatnya kali ini. Bersambung....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN