Chapter 3. Selamat Pagi Arka!

1144 Kata
Menurut Gio juga Arka begitu mod-mod tan di kelas. Kadang sangat optimistis jika sedang mengejar Tiara di kelas, tapi sesaat setelah teman-temannya menggodanya dengan kakak kelas yang sering mengejarnya sewaktu Ospek, Ia malah menunjukan muka badmoodnya. Karena tidak suka dengan senior yang bukan kriterianya itu. Kemarin saja sewaktu Arka lari dari kantin hingga ke kelas ternyata Arka habis di kejar kakak kelas. Di kelas pun Arka menjadi uring-uringan. "Malas banget w tadi. Huh." teriak Arka sewaktu masuk ke kelas dan didapatinya Gio yang tengah menengok mendengar teriakan Arka yang nampak kesal pada seseorang. "Kenapa lo Arka?" tanya Early cewek berambut panjang nan seksi dengan senyuman manisnya menanyai Arka bak tengah dikejar hantu. "Tau tadi siapa tuh. Hih." Arka hanya menjawab dengan seadanya sambil merinding ketakutan. "Apa sih Ka, kenapa Ka?" tanya Early yang penasaran begitu saja Arka ngos-ngosan di depannya sambil ketakutan melihat ke arah belakangnya dengan muka sedikit suntuk dan tajam. Biasanya terdengar celotehan Arka sedang menggombali para cewe-cewe yang sedang lewat di depan kelasnya. Padahal mereka baru kenal beberapa menit. Lalu beberapa murid laki-laki mencontoh kelakuan Arka yang sedang terbar pesona menyapa cewe-cewe yang lewat. Dan akhirnya mereka malah bekerjasama dan berkoloni untuk menggombali cewe-cewe di sana. Namanya juga murid baru jadi suka sksd terhadap siswi yang baru ia lihat. Tapi kali ini, wajah Arka terlihat sangat kesal sekali terhadap sesuatu, wajahnya bertambah tirus dan dingin. Sontak hal membuat yang lainnya tertawa. Karena biasanya wajah Arka terlihat senang dan merona setelah menggombali cewe-cewe yang lewat di depan kelasnya. "Ngapa Ka? Cewe, denger-denger kata Osis tadi di lapangan elo dapat salam ya dari siapa itu? Nay-Naya kakak kelas 2. Hhaha. Cie-cie." kata cewek lainnya. Ternyata sewaktu di lapangan Arka yang terlihat dari ruang kelas dua di amati oleh Naya dan Vira. Lalu mereka yang juga berteman demgan Osis cewek memnyampaikan salamnya pada ka Marsha untuk Arka. Sontak Arka yang sedang berbaris itu. "Eh cowok, namanya siapa dapat salam tuh dari dia ?" katanya menunjuk ke arah Naya yang sedang berada di pintu depan kelas dua yang terlihat mereka sedang di ospek. "Hah?" Arka mendongakan matanya melihat kakak Osis itu tengah bergosip di depan lapangan. "Eh kata Naya, dia suka tahu sama anak cowok itu? Siapa mamanya Marsha?" tanya ka Neysha. Lalu dari depan pintu kelas dua yang langsung terlihat ke arah lapangan di mana anak kelas satu di Ospek. "Sha? Tolong tanyain donk namanya?" kata ka Naya pada ka Marsha. Ka Naya pun melambaikan tamgannya pada Arka yang tengah terperangah di barisan belakang dengan name tag melingkar di lehernya. "Eh siapa tuh namanya ditanyain jawab dunk? Hhaha." kata Osis cewe. Dan yang lainnya menyoraki sambil bercie-cie ria. Lalu mereka mencari tahu lewat kalung yang melingkar pada leher Arka. "Itu kan yang tadi namanya Arka kan de?" tanya ka Marsha pada siswi lainnya yang sekelas dengannya. Tadi sebelumnya di kelas mereka ditanyai satu-persatu nama mereka dan seingat ka Marsha yang menanyai mereka, dia adalah Arkana. "Ohhh yang itu mah tadi namanya Arka ya?" kata ka Marsha. "Eh itu tadi Arka kan ya de?" tanya ka Marsha pada siswa lainnya. Sontak mereka menjawab, "Iya ka." jawab siswa di sana. Lalu ka Marsha beralih pada Arka. "Arka ya namanya?" tanya ka Marsha yang melihat namanya di kalung leher. "Iya ka." jawab Arka. "Kok kamu nggak jawab panggilan ka Naya tuh di depan pintu." tanya ka Marsha. "Tau Ar jawab aja iya tuh dipanggilin." kata teman yang baris di sebelah Arka. "Eh jawab dunk." kata Osis yang lainnya. "Cie Arka." kata teman yang lainnya. Arka hanya memperlihatkan wajah malu-malunya dirinya tidak begitu mengenal kakak kelas yang memanggilnya itu. "Cie malu kali Nay." teriak Osis itu menyampaikan pada Naya. "Oh." kata Naya dari kejauhan yang belum puas begitu saja pada Arka. Dan sekarang ketika ka Naya datang sewaktu Gio juga sedang mengobrol di kelas bersama anak Osis. Terlihat wajah malu Arka yang didatangi oleh ka Naya. Hingga dipanggil-panggil Arka tak menyauti ka Naya yang di depan pintu memanggilnya. Arka hanya menghilangkan kepalanya di meja bertambah merunduk dengan tasnya sebagai alas kepalanya. Sementara teman cewe Arka hanya menggoda Arka yang sedang menunjukan muka malu-malunya itu. Dan bel berbunyi. Ka Naya dan ka Vira belum puas sampai di situ menggoda Arka yang terlihat cool. Dan hingga hari ke 3 Ospek mereka mengadakan angket untuk anak baru itu. Di hari terakhir itu Gio dan Arka masuk sebagai kriteria angket. Setelah dibacakan Gio mendapatkan suara cowok tercute sementara Arka sebagai cowok terdingin di kelas satu itu. Esokan harinya mereka masuk seperti biasanya. Namun mereka ke datangan murid baru bernama Rysa, Rysa duduk di bangku kosong sebelah Naura. Sebelumnya Rysa memperkenalkan dirinya di depan. "Hallo, selamat pagi nama saya Rysa Raytama murid baru di sini. Terima kasih." kata Rysa. Rupaya setelah menyukai Early, murid baru itu cukup membuat Arka kesemsem pada dirinya. Itu terlihat ketika anak baru itu memperkenalkan dirinya di depan kelas. Mata mengantuk Arka sontak terbangun dan memperjelas melihat Rysa yang tengah memperkenalkan dirinya. Padahal tadi pagi Arka baru saja berbincang gombal pada Early namun kini ternyata jiwa playboy Arka mendadak keluar lagi menggoda anak baru itu Rysa. Arka mengamati Rysa yang tengah duduk dengan Naura. Matanya langsung menyala-nyala rupanya dirinya tengah mengincar Rysa. Di saat jam kosong Arka langsung menuju pada bangku di depan Rysa lalu menengok ke arah belakangnya yang terdapat Rysa sedang menggenggam hp miliknya. "Hi Rysa, pindahan dari mana?" senyum Arka terlihat serius sekali menanyai Rysa jiwa playboy yang padahal Arka sangat labil, kadang suka tidur-tiduran kadang mengecengi cewe-cewe sesudah modnya balik lagi. Sambil menunjukan senyuman manis Arka menggoda Rysa murid baru itu. Kelihatannya Arka sangat antusias pada Rysa. Hingga Rysa ditanyai pertanyaan bertubi-tubi atas rasa penasaran Arka padanya. Dengan senyuman cengengesan merayu Rysa untuk menjawab pertanyaanya. "Hi Sa? Hhehe. Kok kemarin Ospek nggak ikut Za?" pertanyaan konyol terlontar dari mulut Arka yang memang suka iseng ngomong sambil cengengesan. Rysa menatatap cowok yang sedang cengengesan itu padanya. "Hah?" jawab Rysa sambil main hp di tangannya. Risa memang tak langsung menjawab pertanyaan iseng dari Arka, ia tahu Arka itu pasti sedang konyol, makanya dirinya hanya mendongakan kepalanya melihat Arka dalam hati, "Ini cowok siapa ya? Hhaha." dalam hati Risa. "Eh Sa emanknya lo pindahan dari mana?" tanya Arka dengan mata menatapnya sambil sedikit tersenyum. Sambil sibuk mengutak-ngatik hpnya Rysa menjawab pertanyaan Arka. "Dari SMA Kostrad." jawab Rysa singkat. "Kostrad? Kok bisa? Emank rumah lo di mana?" tanya Arka. "Di Pim." jawab Rysa. "Hhaha. Di Pim? Berati lo kalo pulang sekolah nggak pulang ya? Main dulu ke Pim. Tapi boleh juga tuh. Nati sore bisa nggak ke Pim yuk Sa?" kata Arka yang baru kenal sudah ngajak jalan saja. "Nggak bisa pulang sekolah w nggak boleh jalan, nyokap w guru matematika kelas 11 Ipa di sini." jawab Rysa. "Ohh nyokap lo guru Ipa, pantesan. Guru Ipa yang mana deh Ry?" tanya Arka. "Itu masa sih lo nggak tau. Oh iya lo kan juga anak baru ya? Hhaha." kata Rysa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN