"Setelah sekian purnamaaa yeaayy,, kita akan terbang ke London lagi kan claire ??" Siapa lagi jika bukan Luna Anandita wanita campuran berdarah indo-malaysia yang memiliki tinggi 165cm bernetra hitam terang dan rambut hitam nya ah jangan lupakan kulit putihnya .
"ya Lunaa aku sudah mendengarnya kau membuat kepalaku pusing kita akan terbang sebentar lagiii". "haaah kau tau claire aku tak sabar lah nak cuci mata, kite nak beli baju atau dress kah ??".
Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai claire pun geleng geleng kepala melihat Luna yang berbinar matanya "Luna kau melihat bandara seperti melihat berlian saja". Claire menertawai Luna yang memang seperti anak kecil yang akan mendapat hadiah.
"ayoo cepat kite beganti baju ni isshh..tak sabar lah nak beli dress baruu". Luna tak sadar jika di hadapannya ada seorang pria dan ini memang benar kesalahan Luna yang berjalan setengah berlari apalagi masih menggunakan heels.
"Bruukk". "aahh tak de mata keh? Haishhh".
Sang pria pun memberikan tangan nya guna untuk menolong Luna, hal ini pun tak di sia sia kan oleh Luna .
Sesaat Luna terpaku akan ketampanan pria yang ia tabrak, "apa yang di hadapanku ni manusia kah?" bisik Luna. Melihat wanita yang hanya melamun pria tersebut langsung pergi meninggalkan Luna.
Rambut hitam yang terbang kesana kesini tertiup angin dengan memakai drees selutut bercorak bunga merah menampilkan kecantikan yang alami, tanpa memakai heels Luna sudah di anugerahi memiliki kaki yang jenjang nan indah jangan lupakan paras Luna jika tidak sedang bekerja ia tidak akan memakai make up nya wajah yang putih mulus bernetra hitam, berhidung mancung, bibir yang imut aaahhh betapa sempurna nya Luna ini hanya satu kekurangannya yaitu pendamping karna Luna yang sibuk terbang kesana kemari hingga ia lupa akan mahluk yang bernama pria.
"kita makan dulu Luna aku lapar sekali" pinta claire. "yes claire kite harus mengisi perut kite dulu agar nanti semangat berbelanja nyaaa" teriak Luna senang .
Setelah masuk nya mereka berdua ke Restoran yang berada dekat hotel, mereka mencari kursi, Memesan makanan pun sudah mereka lakukan, sambil menunggu makanan tiba Luna melihat ke kanan dan kekiri tak menyangka jika restoran yang ia kunjungi memiliki bangunan dan interior yang sangat indah.
Pandangan Luna terhenti pada sesosok pria yang nampak tidak asing lagi baginya. "rasanya aku pernah tengok wajah tampan tu tapi dimana ya?" gumam an Luna tersebut bisa terdengar oleh claire hingga membuat dahi claire berkerut dan ikut melihat ke arah yang luna lihat.
"whaatt!!.. apa ini Luna yang aku kenal? Hmm Luna ku jarang melirik pria, jadi ada apa denganmu hari ini sahabatku tersayang" goda claire. "aishh.. entahlah claire rasanya pria tu nampak tak asing, kite pernah berjumpa dimana yaaa?".
***