“Dhanu, maaf ya, aku nggak bisa temenin kamu buat keliling kota hari ini.” Ujar Handi sambil sibuk berbenah dengan tas juga beberapa buku tebal yang harus dia bawa di tangannya, sementara tangannya yang lain terlihat sedikit kerepotan ketika pria berusia tiga puluh dua tahun itu meraih sepatu di rak depan pintu dan berniat memakainya. Melihat Handi yang sedikit kerepotan, Dhanu berinisiatif untuk membantu sahabatnya itu mengambilkan sepasang sepatu miilknya dan menaruh sepasang sepatu itu di bawah. “Terima kasih banyak.” Ucap Handi terdengar tenang. Tapi, tingkah sahabatnya sekarang, sama sekali tidak terlihat tenang. Pria itu terlihat panik dengan semua perlengkapan yang dia bawa untuk pergi ke kampusnya. “Nggak apa-apa, Han. Aku bisa keliling sendiri.” Dhanu mencoba meyakinkan kalau